Insiden Tabrak Lari 2 Remaja Tewas di Medan

Dua orang remaja harus meregang nyawa dalam sebuah Insiden Tabrak lari yang tragis di Jalan Arteri Ring Road, Medan. Peristiwa memilukan ini terjadi pada hari Rabu, 21 Mei 2025, sekitar pukul 23.30 WIB, ketika kedua korban sedang berboncengan sepeda motor. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus tabrak lari di kota besar dan menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian.

Korban adalah dua remaja pria berinisial DF (17) dan RG (16), keduanya pelajar SMA. Menurut keterangan saksi mata, Bapak Heru (40), seorang pengemudi ojek online yang kebetulan melintas, sebuah mobil berwarna putih melaju kencang dari arah belakang dan langsung menabrak sepeda motor korban. “Mereka langsung terpental jauh setelah ditabrak. Mobilnya tidak berhenti, langsung tancap gas,” ujar Bapak Heru kepada petugas kepolisian.

Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera berdatangan ke lokasi. Kedua korban ditemukan tergeletak dengan luka parah dan sudah tidak bernyawa. Insiden Tabrak lari ini kemudian dilaporkan kepada Polsek Sunggal. Tim Unit Laka Lantas Polrestabes Medan yang dipimpin oleh Kanit Laka Lantas AKP Rio Aditama, langsung tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas mengamankan barang bukti berupa sepeda motor korban yang ringsek dan mencari petunjuk lain seperti pecahan lampu atau bagian mobil pelaku.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Sandi Priyono, menegaskan komitmennya untuk segera mengungkap Insiden Tabrak lari ini. “Kami sedang mengumpulkan rekaman CCTV dari sepanjang jalan dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Pelaku tabrak lari akan kami kejar hingga dapat dan akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kombes Pol. Sandi Priyono dalam keterangannya pada Kamis, 22 Mei 2025. Jenazah kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi.

Insiden Tabrak lari ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu bertanggung jawab. Jika terlibat dalam kecelakaan, jangan pernah meninggalkan korban. Segera berikan pertolongan dan laporkan kepada pihak berwajib. Masyarakat juga diimbau untuk turut membantu pihak kepolisian dengan memberikan informasi jika memiliki petunjuk terkait kejadian ini demi mengungkap keadilan bagi korban dan keluarga.

Heroisme Serda Ahmad: Evakuasi Kapolda di Hutan Kerinci

Kisah heroik Serda Ahmad, anggota Batalyon Infanteri Raider 142/KJ, menyita perhatian publik. Ia menunjukkan dedikasi luar biasa dalam evakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Peristiwa ini terjadi di tengah hutan lebat Kerinci yang ekstrem.

Kecelakaan helikopter yang menimpa rombongan Kapolda Jambi menggemparkan. Mereka terdampar di tengah hutan Bukit Tamiai yang sulit dijangkau. Kondisi medan yang terjal dan cuaca buruk menjadi tantangan besar tim evakuasi.

Serda Ahmad menjadi salah satu prajurit pertama yang berhasil mencapai lokasi kejadian. Ia bersama tim SAR gabungan berjuang menembus belantara. Semangat pantang menyerah menjadi modal utama dalam misi penyelamatan.

Setibanya di lokasi, Serda Ahmad segera memberikan pertolongan pertama. Kapolda Rusdi Hartono mengalami luka serius, termasuk patah tangan. Serda Ahmad memastikan Kapolda tetap sadar dan dalam kondisi stabil, sungguh luar biasa.

Lebih dari itu, Serda Ahmad juga menjadi “penjaga” Kapolda selama berhari-hari. Ia menemani dan merawat di tengah hutan sambil menunggu evakuasi. Sebuah tindakan tulus yang menunjukkan kemanusiaan sejati.

Ia juga memastikan kebutuhan dasar Kapolda terpenuhi. Memberikan makanan dan minuman seadanya untuk menjaga stamina. Serda Ahmad rela berkorban demi keselamatan atasannya di tengah situasi darurat.

Keberadaan Serda Ahmad sangat vital bagi tim evakuasi. Ia memberikan informasi akurat tentang kondisi korban dan medan. Ini membantu perencanaan strategi evakuasi yang lebih efektif dan aman.

Meskipun dalam kondisi lelah, Serda Ahmad tetap sigap. Ia terus berkoordinasi dengan tim medis dan SAR dari udara. Tekanan dan tanggung jawab besar ia pikul dengan gagah berani.

Aksi heroik Serda Ahmad ini menjadi inspirasi banyak pihak. Ia adalah contoh nyata prajurit sejati yang berdedikasi tinggi. Keselamatan jiwa adalah prioritas utamanya, melebihi segalanya.

Panglima TNI dan pimpinan Polri memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Serda Ahmad dianggap telah mengharumkan nama institusi. Keberanian dan pengabdiannya patut menjadi teladan bagi semua.

Kisah evakuasi di Hutan Kerinci ini menjadi bukti kekuatan mental. Bagaimana seorang prajurit mampu bertahan dalam kondisi ekstrem. Serda Ahmad adalah pahlawan yang tidak mencari pujian.

Heroisme Serda Ahmad adalah simbol pengabdian tanpa batas. Ia menempatkan kepentingan orang lain di atas dirinya sendiri. Sebuah kisah yang akan selalu dikenang sebagai contoh nyata kemanusiaan.

Medan: Pusat Kuliner Legendaris Sumatera Utara

Medan, ibu kota Sumatera Utara, tidak hanya dikenal sebagai kota metropolitan yang sibuk, tetapi juga sebagai surga bagi para pencinta kuliner. Julukan sebagai “Pusat Kuliner Legendaris Sumatera Utara” bukan tanpa alasan. Keberagaman etnis yang menghuni kota ini—M Batak, Melayu, Tionghoa, India, dan Jawa—telah menciptakan perpaduan rasa yang unik dan tak tertandingi, menghasilkan hidangan-hidangan lezat yang menggugah selera.

Salah satu ikon kuliner Medan yang wajib dicoba adalah Mie Aceh. Meskipun namanya Aceh, banyak versi mie ini yang sangat populer di Medan dengan bumbu kaya rempah yang kuat, disajikan dengan daging kambing, sapi, atau seafood. Kemudian ada Soto Medan, dengan kuah santan kuning kental kaya rempah, disajikan dengan perkedel kentang dan taburan bawang goreng yang melimpah.

Tak lengkap rasanya bicara kuliner Medan tanpa menyebut Babi Panggang Karo (BPK). Hidangan khas Batak Karo ini digemari banyak orang karena cita rasa daging babi panggang yang empuk dan bumbu rempah yang meresap sempurna. Ada pula Arsik Ikan Mas, hidangan khas Batak Toba yang menggunakan bumbu kuning pedas yang kuat, menciptakan rasa yang kompleks dan bikin ketagihan.

Pengaruh kuliner Tionghoa juga sangat kuat di Medan. Anda bisa menemukan Kwetiau Goreng, Bakso, atau Mie Gomak yang lezat di banyak tempat. Jangan lewatkan juga Dimsum dan berbagai hidangan chinese food lainnya yang disajikan dengan cita rasa otentik. Untuk hidangan penutup, Es Campur khas Medan dengan isian melimpah ruah seperti cincau, alpukat, nangka, dan kolang-kaling menjadi pilihan yang sempurna.

Selain hidangan berat, Medan juga kaya akan camilan dan jajanan legendaris. Bolu Meranti, Bika Ambon, dan Pancake Durian adalah oleh-oleh wajib yang selalu diburu wisatawan. Aroma durian yang kuat dan manisnya yang khas membuat Pancake Durian Medan sangat terkenal. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya khazanah kuliner kota ini.

Medan adalah kota yang hidup dengan kulinernya. Dari restoran mewah hingga kedai kaki lima, setiap sudut kota menawarkan petualangan rasa yang berbeda. Keunikan cita rasa, penggunaan rempah yang berani, dan perpaduan budaya yang kaya menjadikan Medan destinasi wajib bagi setiap food lover. Jadi, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang tak terlupakan, Medan adalah tempatnya.

Pemalsuan (Forgery): Kejahatan di Balik Dokumen dan Barang Tiruan

Pemalsuan atau forgery adalah tindakan ilegal membuat atau memodifikasi dokumen, tanda tangan, atau barang dengan maksud menipu atau menyesatkan. Kejahatan ini bertujuan untuk menciptakan ilusi keaslian demi keuntungan pribadi, seringkali dengan merugikan pihak lain. Dalam berbagai kasus, pemalsuan dapat memiliki dampak hukum dan finansial yang serius bagi korban dan pelaku.

Berbagai Bentuk Pemalsuan yang Sering Ditemui

Modus pemalsuan sangat beragam dan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Salah satu bentuk paling umum adalah pemalsuan dokumen penting seperti KTP, paspor, ijazah, atau sertifikat tanah. Pelaku mungkin mengubah tanggal, nama, atau informasi vital lainnya untuk mencapai tujuan ilegal mereka, misalnya untuk mengajukan pinjaman, klaim asuransi palsu, atau bahkan pencucian uang.

Selain dokumen, pemalsuan juga marak terjadi pada produk barang. Ini mencakup pemalsuan merek terkenal (barang KW), uang palsu, atau bahkan karya seni. Tujuan utamanya sama: mengelabui konsumen atau pihak berwenang agar percaya bahwa barang atau uang tersebut asli, sehingga pelaku bisa mendapatkan keuntungan secara tidak sah. Penemuan uang palsu, misalnya, dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan merugikan masyarakat luas.

Dampak dan Konsekuensi Hukum Pemalsuan

Dampak dari tindakan pemalsuan sangat merugikan. Bagi individu, pemalsuan identitas atau dokumen pribadi bisa berujung pada kerugian finansial yang besar, bahkan jeratan hukum jika dokumen palsu tersebut digunakan untuk kejahatan. Bagi perusahaan, pemalsuan produk dapat merusak reputasi merek, mengurangi kepercayaan konsumen, dan tentu saja, menyebabkan kerugian penjualan yang signifikan.

Secara hukum, pemalsuan merupakan tindak pidana serius. Pelaku dapat dijerat dengan hukuman penjara dan denda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan pemalsuan yang dilakukan. Undang-undang di berbagai negara telah mengatur secara ketat mengenai kejahatan ini untuk melindungi masyarakat dan sistem hukum.

Mencegah dan Mengidentifikasi Pemalsuan

Meskipun pemalsuan semakin canggih, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah dan mengidentifikasinya. Pertama, selalu periksa keaslian dokumen atau barang dengan teliti, terutama jika ada keraguan. Perhatikan detail seperti kualitas cetakan, tanda air, atau fitur keamanan lainnya. Kedua, berhati-hatilah terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama yang melibatkan dokumen atau barang dengan harga jauh di bawah standar. Ketiga, laporkan segera jika Anda mencurigai adanya pemalsuan kepada pihak berwenang.

Medan: Tim Ridha Rani Tuntut Coblos Ulang di 1.500 TPS

Tim pemenangan pasangan calon Ridha Rani di Medan melayangkan tuntutan serius. Mereka mendesak agar dilakukan coblos ulang di sekitar 1.500 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tuntutan ini dilatarbelakangi dugaan kecurangan yang terstruktur dan masif.

Proses penghitungan suara di beberapa TPS di Medan diduga diwarnai berbagai kejanggalan. Tim Ridha Rani mengklaim menemukan indikasi pelanggaran serius yang berpotensi mengubah hasil akhir perolehan suara.

Berbagai bukti telah dikumpulkan oleh tim hukum Ridha-Rani untuk memperkuat tuntutan mereka. Bukti-bukti tersebut mencakup dugaan manipulasi data, praktik politik uang, hingga intimidasi terhadap saksi.

Tuntutan coblos ulang ini diajukan secara resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan. Tim berharap aduan mereka segera ditindaklanjuti dengan serius dan transparan.

Masyarakat Kota Medan pun turut menyoroti dinamika ini. Mereka berharap proses pemilihan berjalan jujur dan adil. Integritas pemilu adalah fondasi utama demokrasi yang harus dijaga bersama.

Pihak KPU dan Bawaslu Medan menyatakan akan menindaklanjuti setiap aduan yang masuk. Mereka berkomitmen untuk memverifikasi seluruh bukti yang diserahkan oleh tim Ridha-Rani dan melakukan investigasi mendalam.

Jika terbukti ada kecurangan yang signifikan, coblos ulang bisa menjadi solusi. Ini adalah mekanisme hukum yang diatur untuk memastikan hasil pemilu mencerminkan kehendak rakyat secara murni.

Tim Ridha-Rani menegaskan bahwa tuntutan ini bukan sekadar upaya mencari kemenangan. Lebih dari itu, ini adalah perjuangan untuk menegakkan keadilan dan menjaga marwah demokrasi di Kota Medan.

Dampak dari tuntutan ini bisa memperpanjang proses rekapitulasi suara dan pengumuman hasil. Namun, demi keabsahan dan legitimasi hasil pemilu, langkah ini dianggap perlu dilakukan.

Para pengamat politik di Medan juga turut mengamati perkembangan ini. Mereka berharap KPU dan Bawaslu dapat bekerja profesional dan independen dalam memutuskan nasib tuntutan coblos ulang tersebut.

Suasana politik di Medan sedikit memanas dengan adanya tuntutan ini. Namun, semua pihak diimbau untuk tetap menjaga kondusifitas dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada mekanisme hukum yang berlaku.

Kita semua menanti keputusan dari KPU dan Bawaslu Medan. Semoga setiap dugaan kecurangan dapat terungkap, dan proses demokrasi di Kota Medan dapat berjalan dengan bersih dan berintegritas.

Pereret (Pengasih-asih) Jembrana: Melodi Kayu Pemikat dari Tanah Bali

Pereret, alat musik tiup tradisional yang khas dari Jembrana, Bali, memiliki daya tarik yang unik bukan hanya dari suaranya, tetapi juga dari sejarah penggunaannya. Terbuat dari kayu yang diukir menyerupai terompet, Pereret dulunya dikenal dengan sebutan “Pengasih-asih“, yang secara harfiah berarti “pelet” atau “guna-guna”. Kepercayaan mistis yang melekat padanya menjadikannya lebih dari sekadar alat musik, namun juga sarana spiritual untuk memikat gadis.

Secara fisik, Pereret terbuat dari kayu pilihan yang dibentuk menyerupai terompet kecil dengan lubang-lubang nada di sepanjang badannya. Bagian ujungnya biasanya dilengkapi dengan corong kecil yang terbuat dari logam, seperti kuningan, untuk memperkuat suara yang dihasilkan. Proses pembuatan Pereret membutuhkan keahlian khusus dalam mengukir kayu agar menghasilkan resonansi suara yang merdu dan melengking.

Cara memainkan Pereret mirip dengan terompet pada umumnya, yaitu dengan cara ditiup. Pemain mengatur tinggi rendah nada dengan menutup dan membuka lubang-lubang nada menggunakan jari-jari. Keahlian dalam mengatur embusan napas sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Suara Pereret yang melengking dan khas diyakini memiliki kekuatan magis untuk memikat gadis, sesuai dengan julukannya sebagai “Pengasih-asih“.

Di masa lalu, Pereret sering digunakan oleh para pemuda di Jembrana sebagai sarana untuk menarik perhatian gadis yang mereka cintai. Melodi yang dimainkan dengan penuh perasaan diyakini memiliki daya pikat yang kuat. Tak jarang, sebelum digunakan, Pereret terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib oleh seorang Jero Balian (dukun) melalui ritual khusus dan persembahan.

Namun, seiring perkembangan zaman, fungsi Pereret mulai bergeser. Meskipun kepercayaan mistis masih melekat padanya, kini Pereret lebih sering digunakan sebagai pengiring kesenian tradisional Bali, terutama dalam pertunjukan Sewo Gati. Sewo Gati adalah seni geguritan (puisi tradisional Bali) yang mengandung nilai-nilai etika, estetika, dan religi. Suara Pereret yang khas memberikan warna tersendiri dalam mengiringi lantunan puisi tersebut.

Sebagai alat musik tiup tradisional yang terbuat dari kayu dan memiliki sejarah unik sebagai sarana memikat gadis, Pereret adalah warisan budaya Jembrana yang patut dilestarikan. Meskipun kepercayaan mistisnya mungkin memudar, nilai seni dan sejarahnya tetap tinggi.

Rute Baru Garuda: Balikpapan-Medan Jelang ASN Pindah ke IKN

Garuda Indonesia meluncurkan rute penerbangan baru Balikpapan-Medan. Langkah strategis ini diyakini akan mempermudah konektivitas antar pulau. Pembukaan rute ini juga menjadi antisipasi perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketersediaan rute langsung diharapkan dapat mempercepat mobilitas. ASN yang bertugas di IKN dan memiliki keluarga di Medan akan lebih mudah melakukan perjalanan. Selain itu, rute ini juga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata dan bisnis di kedua kota.

Direktur Utama Garuda Indonesia menyatakan komitmen perusahaan untuk mendukung konektivitas nasional. Pembukaan rute Balikpapan-Medan adalah bagian dari upaya tersebut. Garuda melihat potensi besar seiring dengan perkembangan IKN di Kalimantan Timur.

Penerbangan perdana rute Balikpapan-Medan dijadwalkan mulai tanggal tertentu. Masyarakat dapat melakukan pemesanan tiket melalui berbagai kanal resmi Garuda Indonesia. Harga tiket dan jadwal penerbangan akan diumumkan secara berkala.

Pemerintah menyambut baik inisiatif Garuda Indonesia ini. Ketersediaan infrastruktur transportasi yang memadai menjadi kunci sukses pemindahan ASN ke IKN. Rute baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian regional.

Dengan adanya rute penerbangan langsung Balikpapan-Medan, diharapkan mobilitas antara Kalimantan Timur dan Sumatera Utara semakin efisien. Hal ini tentu akan mendukung kelancaran proses pemindahan ASN serta meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.

Peluncuran rute baru ini juga secara signifikan menunjukkan kesiapan strategis Garuda Indonesia dalam membaca dan merespons dinamika perkembangan wilayah, terutama dengan hadirnya proyek ambisius IKN. Konektivitas udara yang semakin baik dan efisien akan menjadi salah satu faktor fundamental dalam menyokong keberhasilan IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern dan terintegrasi.

Garuda Indonesia sangat optimis bahwa rute Balikpapan-Medan ini akan mendapatkan sambutan yang positif dan antusias dari berbagai lapisan masyarakat. Kemudahan aksesibilitas dan efisiensi waktu perjalanan yang ditawarkan menjadi nilai tambah yang sangat signifikan. Dengan demikian, rute ini diharapkan akan menjadi pilihan utama bagi para penumpang yang secara rutin maupun insidental melakukan perjalanan antara kedua kota yang memiliki potensi ekonomi dan sosial yang besar.

Awal Mula Sebuah Kampung di Pertemuan Sungai di Medan: Jejak Sejarah di Tepian Air

Kota Medan, sebagai salah satu kota terbesar di Sumatera, menyimpan banyak kisah sejarah di balik hiruk pikuknya. Salah satu narasi yang menarik adalah awal mula sebuah kampung di pertemuan sungai di Medan. Keberadaan sungai-sungai besar seperti Sungai Deli dan Sungai Babura, bukan hanya menjadi jalur transportasi alami, tetapi juga menjadi cikal bakal permukiman yang kemudian berkembang menjadi kota metropolitan yang kita kenal sekarang. Kisah ini membawa kita kembali ke masa lampau, saat peradaban mulai terbentuk di tepian air.

Secara historis, awal mula sebuah kampung di pertemuan sungai di Medan sangat erat kaitannya dengan aktivitas perdagangan. Dahulu kala, sungai adalah urat nadi utama bagi mobilitas barang dan manusia. Pertemuan dua atau lebih sungai menciptakan lokasi yang strategis, menyediakan akses mudah ke berbagai wilayah pedalaman dan juga ke laut. Kondisi ini secara alami menarik para pedagang, nelayan, dan masyarakat adat untuk menetap dan membentuk komunitas di sekitar titik pertemuan tersebut. Mereka membangun rumah panggung di tepi sungai, memanfaatkan sumber daya air untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagai jalur mata pencarian.

Salah satu contoh paling konkret dari awal mula sebuah kampung di pertemuan sungai di Medan adalah Kampung Madras atau yang kini lebih dikenal sebagai Little India di Medan. Meskipun tidak persis di pertemuan sungai, keberadaannya tak jauh dari sungai-sungai penting yang menjadi jalur perdagangan. Komunitas ini terbentuk seiring dengan kedatangan imigran yang memanfaatkan jalur air untuk berdagang dan kemudian menetap, membentuk permukiman yang khas dengan budayanya.

Pembentukan kampung-kampung di pertemuan sungai ini juga didukung oleh ketersediaan sumber daya alam. Air bersih untuk minum dan pertanian, ikan sebagai sumber protein, serta tanah subur di tepian sungai, menjadi faktor penarik utama. Seiring waktu, kampung-kampung ini tumbuh, menarik lebih banyak penduduk, dan mulai mengembangkan struktur sosial serta ekonomi yang lebih kompleks. Pertemuan sungai menjadi pusat interaksi, tempat barang dagangan dipertukarkan, dan budaya saling berbaur.

Dari awal mula sebuah kampung di pertemuan sungai di Medan inilah, cikal bakal kota metropolitan modern terbentuk. Meskipun kini sungai-sungai mungkin tidak lagi menjadi satu-satunya jalur utama, perannya dalam membentuk sejarah dan demografi kota tetap tak terbantahkan.

Kasus Penggelapan Dana Sumbangan Bencana: Mengkhianati Kemanusiaan di Medan

Bencana alam selalu meninggalkan duka mendalam dan memicu gelombang solidaritas dari seluruh penjuru negeri. Namun, di tengah kepedihan, seringkali muncul oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum ini demi keuntungan pribadi. Kasus penggelapan dana sumbangan bencana adalah salah satu kejahatan paling keji karena secara langsung mengkhianati kepercayaan publik dan merampas hak para korban yang paling membutuhkan. Di Medan, sebuah organisasi amal dilaporkan atas dugaan penggelapan dana sumbangan yang seharusnya disalurkan kepada korban bencana alam, dan pihak berwenang sedang melakukan audit dan investigasi intensif.


Modus Operandi Penggelapan di Balik Misi Kemanusiaan

Organisasi amal didirikan dengan tujuan mulia untuk membantu sesama, terutama dalam situasi krisis seperti bencana alam. Namun, dalam kasus ini, dugaan penggelapan dana sumbangan menunjukkan adanya penyalahgunaan wewenang dan kepercayaan. Modus yang digunakan bisa beragam, mulai dari memanipulasi laporan keuangan, mark-up harga bantuan, hingga pengalihan dana untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Dana yang seharusnya digunakan untuk membeli makanan, pakaian, obat-obatan, atau membangun kembali infrastruktur bagi korban, justru raib di tangan para oknum ini.

Tindakan ini sangat tercela karena bukan hanya kerugian materiil yang ditimbulkan, tetapi juga kerugian moral. Masyarakat yang berdonasi dengan tulus ikhlas merasa tertipu, dan hal ini dapat mengurangi semangat solidaritas serta kepercayaan publik terhadap lembaga amal di masa depan.


Dampak Fatal Terhadap Korban Bencana

Dampak dari penggelapan dana sumbangan bencana sangat fatal bagi para korban. Mereka yang sudah kehilangan segalanya akibat bencana, kini harus menghadapi kenyataan bahwa bantuan yang seharusnya meringankan beban mereka justru diselewengkan. Keterlambatan atau ketiadaan bantuan yang memadai dapat memperparah kondisi korban, menghambat proses pemulihan, dan bahkan mengancam kelangsungan hidup mereka.

Aparat penegak hukum, termasuk di Medan, memandang serius kasus semacam ini. Proses audit dan investigasi yang dilakukan bertujuan untuk membongkar seluruh jaringan pelaku, mengumpulkan bukti-bukti yang kuat, dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindak pidana penggelapan dana bencana dapat dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan, serta Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi jika melibatkan unsur kerugian negara atau pejabat publik.


Memulihkan Kepercayaan dan Mencegah Terulangnya

Pengungkapan kasus ini menjadi momentum penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga amal dan upaya penanggulangan bencana. Transparansi dalam pengelolaan dana sumbangan,

Warga Tangkap 4 Remaja Gengster Meresahkan di Medan

Empat remaja anggota sebuah gengster yang selama ini dikenal gengster meresahkan warga di beberapa wilayah Medan akhirnya berhasil ditangkap massa. Penangkapan ini merupakan puncak dari kemarahan dan keberanian warga yang geram dengan aksi-aksi kriminal yang sering dilakukan oleh kelompok remaja tersebut, sekaligus menjadi bukti sinergi antara masyarakat dan aparat dalam menjaga keamanan lingkungan.

Peristiwa penangkapan ini terjadi pada hari Kamis, 15 Mei 2025, dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, di kawasan Medan Marelan. Menurut keterangan saksi mata, Bapak Budi Santoso (45), salah seorang warga, kelompok gangster tersebut sedang berkumpul di sebuah persimpangan jalan dengan membawa senjata tajam. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran atau perampasan terhadap pengendara yang melintas. “Kami sudah sering resah dengan keberadaan mereka. Kali ini, kami tidak tinggal diam,” ujar Bapak Budi.

Melihat gerak-gerik mencurigakan, puluhan warga yang telah siaga dan merasa terganggu dengan keberadaan gengster meresahkan ini langsung bergerak mengepung kelompok tersebut. Terkejut dengan reaksi warga, beberapa anggota gangster berhasil melarikan diri, namun empat di antaranya berhasil ditangkap setelah kejar-kejaran singkat. Warga yang emosi sempat melayangkan pukulan sebelum akhirnya polisi dari Polsek Medan Labuhan tiba di lokasi setelah dihubungi.

Keempat remaja yang berhasil ditangkap berinisial RM (17), DV (16), AG (18), dan JL (17). Dari tangan mereka, petugas menyita beberapa senjata tajam berupa celurit dan parang, serta handphone yang berisi percakapan terkait rencana aksi mereka. “Kami mengapresiasi keberanian warga, namun tetap mengimbau agar penanganan selanjutnya diserahkan kepada pihak berwajib untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Samosir, saat ditemui di Mapolsek pada Kamis pagi, 15 Mei 2025.

Para remaja yang ditangkap kini ditahan di Mapolsek Medan Labuhan untuk proses penyidikan. Mereka akan dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam Tanpa Izin, serta kemungkinan pasal lain terkait tindakan pidana yang pernah mereka lakukan. Penangkapan gengster meresahkan ini menjadi peringatan bagi kelompok-kelompok serupa untuk menghentikan aksi kriminalitas dan menjadi pengingat bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat dan aparat.