Tragis di Medan: Pria Ditemukan Meninggal Usai Lompat ke Sungai

Kabar duka menyelimuti Kota Medan setelah seorang pria ditemukan meninggal dunia di sungai, beberapa waktu setelah dilaporkan melompat ke dalamnya. Peristiwa tragis ini menimbulkan kesedihan dan pertanyaan di kalangan masyarakat setempat.

Informasi awal mengenai kejadian ini menyebutkan bahwa pria di Medan tersebut, yang identitasnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak berwajib, diduga melompat ke sungai dengan alasan yang belum diketahui pasti. Saksi mata di sekitar lokasi kejadian sempat melihat korban melompat, namun tidak dapat berbuat banyak karena arus sungai yang deras.

Tim SAR gabungan dari berbagai instansi terkait segera melakukan pencarian setelah menerima laporan. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir sepanjang aliran sungai, menghadapi tantangan berupa kondisi air yang keruh dan arus yang kuat. Setelah beberapa waktu melakukan pencarian, jasad pria tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Penemuan jasad korban tentu membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas korban dan mencari tahu motif di balik tindakan nekatnya melompat ke sungai. Beberapa saksi mata juga dimintai keterangan untuk membantu proses investigasi.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya sungai, terutama saat kondisi arus tidak menentu. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan tindakan berbahaya di sekitar sungai. Pengawasan terhadap anak-anak dan remaja yang bermain di dekat sungai juga perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa.

Pihak berwajib mengimbau bagi siapa saja yang memiliki informasi mengenai identitas korban atau mengetahui kronologi kejadian untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. Informasi dari masyarakat sangat membantu dalam mengungkap kebenaran dan memberikan kejelasan bagi keluarga korban.

Kejadian tragis ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di wilayah perkotaan. Perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental dan dukungan sosial bagi individu yang mengalami masalah juga menjadi sorotan. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan sesama.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Mengenal Keberagaman Etnis yang Mempesona Di Medan!

Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, adalah miniatur Indonesia yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya. Lebih dari sekadar kota metropolitan yang sibuk, Medan adalah rumah bagi berbagai suku bangsa yang hidup berdampingan, menciptakan harmoni yang mempesona dan mewarnai setiap aspek kehidupan kota. Mari kita telaah lebih dalam kekayaan etnis yang menjadikan Medan begitu unik.

Batak: Pilar Utama Keberagaman: Suku Batak, dengan berbagai sub-etnisnya seperti Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, dan Angkola, merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Medan. Kehadiran mereka sangat terasa dalam bahasa sehari-hari, seni musik, tarian, hingga arsitektur bangunan. Semangat kekeluargaan yang kuat dan tradisi yang kaya menjadi ciri khas yang memperkaya mozaik budaya Medan.

Melayu: Akar Sejarah Kota Deli: Sebagai tuan tanah, suku Melayu memiliki akar sejarah yang kuat di Medan, terutama di wilayah Deli. Warisan budaya Melayu tercermin dalam seni tari, musik, kuliner, dan bahasa lokal dengan dialek khasnya. Kelembutan dan keramahan masyarakat Melayu turut memberikan warna tersendiri bagi interaksi sosial di Medan.

Tionghoa: Jejak Perdagangan dan Budaya: Sejak lama, masyarakat Tionghoa telah menjadi bagian penting dari perkembangan ekonomi dan budaya Medan. Keahlian dalam berdagang dan warisan kuliner yang lezat seperti mie pangsit, bakso, dan berbagai jenis dim sum telah menjadi ikon kota. Perayaan Tahun Baru Imlek yang meriah juga menjadi daya tarik tersendiri.

Minangkabau: Perantau yang Berkontribusi: Masyarakat Minangkabau juga memiliki kontribusi signifikan dalam dinamika kota Medan. Dikenal dengan jiwa wirausaha yang kuat, mereka banyak bergerak di sektor perdagangan dan kuliner, terutama dengan masakan Padang yang telah menjadi favorit banyak orang.

Jawa: Warna Transmigrasi: Gelombang transmigrasi dari Pulau Jawa telah membawa serta kekayaan budaya Jawa ke Medan. Keberadaan berbagai kesenian Jawa, kuliner seperti soto dan pecel, serta filosofi hidup yang santun turut memperkaya keragaman etnis di kota ini.

Etnis Lain yang Memperkaya: Selain kelompok etnis yang dominan, Medan juga menjadi rumah bagi berbagai suku bangsa lainnya seperti Aceh, Nias, India (Tamil dan Punjabi), dan lain-lain. Kehadiran setiap etnis membawa warna dan keunikan tersendiri, menciptakan perpaduan budaya yang dinamis dan menarik untuk dipelajari.

Keberagaman etnis di Medan bukan hanya sekadar fakta demografis, tetapi juga sebuah kekuatan yang menciptakan harmoni dan toleransi.

Aksi Nekat Berakhir Timah Panas: Curanmor Warkop Ditembak Polisi Saat Hendak Kabur di Medan

Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) spesialis warung kopi (warkop) berinisial AS (24) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh aparat kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan. Pelaku ditembak polisi di bagian kaki saat berusaha melarikan diri usai melakukan aksinya di sebuah warkop di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal, pada Sabtu dini hari, 19 April 2025, sekitar pukul 03.00 WIB.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian Sektor Sunggal, pelaku AS bersama seorang rekannya yang berhasil melarikan diri, melakukan aksi pencurian sepeda motor milik pengunjung warkop. Saat pelaku berusaha membawa kabur sepeda motor korban, aksinya dipergoki oleh petugas kepolisian yang sedang melakukan patroli rutin di sekitar lokasi. Petugas kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Dalam upaya melarikan diri, pelaku AS tidak menghiraukan peringatan dari petugas kepolisian. Bahkan, pelaku berusaha melawan petugas sehingga tindakan tegas terukur terpaksa diambil. Pelaku ditembak polisi di bagian kaki untuk menghentikan pelariannya. Sementara itu, rekan pelaku berhasil melarikan diri dan saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Medan, Kompol Fathir Mustafa, S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan pelaku curanmor yang ditembak polisi tersebut. “Benar, anggota kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kaki pelaku curanmor karena yang bersangkutan berusaha melarikan diri dan membahayakan petugas,” ujar Kompol Fathir Mustafa. Pihaknya menambahkan bahwa pelaku yang ditembak polisi telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit dan selanjutnya akan menjalani proses hukum.

Lebih lanjut, Kompol Fathir Mustafa menjelaskan bahwa pelaku AS merupakan residivis kasus curanmor dan telah menjadi target operasi pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengakui telah melakukan aksi curanmor di beberapa lokasi warkop di Kota Medan. Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sepeda motor hasil curian dan alat yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam memarkirkan kendaraannya dan menggunakan kunci ganda untuk mencegah terjadinya aksi curanmor. Tindakan tegas terhadap pelaku curanmor ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mengurangi angka kriminalitas di Kota Medan.

Terungkap! Kartel Narkoba Murtala, Transaksi Sabu Terstruktur Langsung ke Big Boss

Jaringan narkoba besar dengan sandi “Kartel Murtala” berhasil diungkap oleh aparat kepolisian. Modus operandi kartel ini terbilang rapi dan terstruktur, di mana transaksi sabu dalam jumlah besar diduga dilakukan secara langsung dengan seorang “big boss” yang masih dalam pengejaran pihak berwajib.

Pengungkapan kartel ini merupakan hasil dari serangkaian penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim khusus antinarkoba. Beberapa anggota jaringan berhasil diamankan beserta barang bukti sabu dalam jumlah signifikan. Dari hasil pemeriksaan, terungkaplah alur distribusi narkoba yang dikendalikan oleh sosok Murtala dan melibatkan transaksi langsung dengan pimpinan tertinggi kartel.

Murtala, yang diduga memiliki peran sentral dalam mengkoordinasikan peredaran sabu, memiliki jaringan yang luas dan terorganisir. Ia bertugas sebagai penghubung antara pemasok besar (big boss) dengan para pengedar di tingkat bawah. Transaksi sabu dalam jumlah besar diduga dilakukan secara tertutup dan menggunakan metode komunikasi khusus untuk menghindari deteksi aparat.

Modus transaksi langsung dengan big boss ini menunjukkan tingkat kerahasiaan dan keamanan yang tinggi dalam operasional kartel Murtala. Hal ini menyulitkan aparat dalam melacak dan menangkap pimpinan tertinggi jaringan tersebut. Namun, pihak kepolisian optimis dapat segera mengungkap identitas dan keberadaan big boss berdasarkan informasi yang diperoleh dari para anggota kartel yang telah tertangkap.

Pengungkapan kartel Murtala ini menjadi pukulan telak bagi jaringan peredaran narkoba di wilayah [sebutkan wilayah jika ada dalam berita]. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya dan menangkap semua pihak yang terlibat, termasuk sang big boss.

Masyarakat diimbau untuk terus memberikan informasi kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba. Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pemberantasan narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya barang haram tersebut.

Pihak kepolisian juga tengah mendalami aliran dana yang dihasilkan oleh kartel Murtala. Diduga, hasil penjualan sabu dalam jumlah besar tersebut digunakan untuk mendanai aktivitas ilegal lainnya. Kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dilakukan untuk melacak dan membekukan aset-aset yang terkait dengan jaringan narkoba ini.

Melihat Lebih Dekat Kejahatan Mengerikan Serial Killer Wowon Cs di Bekasi

Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki (60) dan dua rekannya, Solihin alias Duloh (63) dan M. Dede Solehudin (35), di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, menggemparkan masyarakat Indonesia. Aksi keji yang menewaskan sembilan orang ini didalangi oleh motif ekonomi dan praktik perdukunan palsu. Mari kita lihat lebih dekat kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh komplotan ini.

Wowon, yang berperan sebagai otak utama, menjanjikan kekayaan melalui praktik supranatural kepada para korban. Para korban yang sebagian besar merupakan keluarga dan kerabat dekat para pelaku, menyerahkan sejumlah uang dengan harapan kekayaan mereka akan berlipat ganda. Namun, ketika para korban mulai menagih janji atau curiga, Wowon cs tidak segan-segan menghabisi nyawa mereka.

Modus operandi yang digunakan Wowon cs tergolong sadis. Para korban dibunuh dengan cara diracun menggunakan pestisida dan obat-obatan terlarang. Setelah tewas, jasad para korban dikubur di lubang yang telah disiapkan di sekitar rumah Wowon di Bekasi dan Cianjur. Beberapa korban bahkan dikubur di dalam rumah kontrakan.

Kejahatan komplotan ini terungkap setelah adanya laporan polisi mengenai hilangnya salah satu korban. Berdasarkan penyelidikan dan penemuan sejumlah kerangka manusia di sekitar rumah pelaku, polisi berhasil membongkar praktik pembunuhan berantai ini.

Wowon cs tidak hanya melakukan pembunuhan untuk menutupi penipuan praktik perdukunan palsu, tetapi juga untuk menguasai harta benda para korban. Uang hasil penipuan dan barang berharga milik korban digunakan untuk kepentingan pribadi para pelaku.

Kasus Wowon cs menjadi pengingat yang mengerikan akan bahaya praktik penipuan berkedok agama atau supranatural. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan secara instan membuat para korban menjadi sasaran empuk para pelaku. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain dan jaringan kejahatan yang lebih luas.

Psikolog forensik juga dilibatkan untuk menganalisis motif dan kepribadian para pelaku yang tega melakukan pembunuhan berantai terhadap orang-orang terdekat mereka.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap tawaran kekayaan instan dan praktik perdukunan yang mencurigakan, serta segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan aktivitas serupa.

Misteri Pembunuhan Pensiunan TNI di Tol Ngawi: Motif Terungkap, Diduga Perampokan dan Dendam

Kasus penemuan jenazah seorang perwira pensiunan TNI di pinggir Tol Ngawi-Solo KM 557 B beberapa waktu lalu akhirnya menemui titik terang. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan intensif, pihak kepolisian berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan tragis tersebut. Dua motif kuat yang mengemuka adalah perampokan dan dendam pribadi.

Korban, yang diketahui bernama Kolonel (Purn) Sugeng Waras (66), ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka akibat kekerasan. Tim forensik menemukan indikasi bahwa korban tidak hanya dianiaya, tetapi juga menjadi korban perampokan, terlihat dari hilangnya sejumlah barang berharga milik korban.

Namun, penyelidikan lebih lanjut juga mengarah pada adanya kemungkinan motif dendam. Pihak kepolisian menemukan petunjuk yang mengindikasikan adanya konflik atau perselisihan antara korban dan pelaku sebelum kejadian pembunuhan. Hubungan antara korban dan pelaku serta latar belakang konflik tersebut masih terus didalami oleh tim penyidik.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan beberapa orang yang diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Identitas para pelaku belum dirilis secara detail untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Namun, Kapolda memastikan bahwa tim gabungan bekerja keras untuk mengungkap seluruh fakta dan menangkap semua pihak yang bertanggung jawab.

Penemuan jenazah perwira pensiunan TNI di jalan tol ini sempat menggegerkan masyarakat dan menimbulkan spekulasi berbagai motif. Dengan terungkapnya dugaan motif perampokan dan dendam, diharapkan kasus ini akan segera menemui kejelasan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan, serta memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Penyelidikan mendalam juga dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara motif perampokan dan dendam. Apakah perampokan tersebut direncanakan sebagai bagian dari aksi balas dendam, ataukah kedua motif tersebut berdiri sendiri? Pihak kepolisian tengah menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, termasuk kendaraan korban dan rekaman CCTV di sekitar tol, untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai kronologi peristiwa.

Keterangan dari keluarga korban dan saksi-saksi potensial juga menjadi kunci dalam mengungkap jaringan pelaku dan motif yang sebenarnya. Tim penyidik tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

Medan Tempo Doeloe dan Kini Jejak Sejarah yang Memikat Hati!

Medan, kota metropolitan terbesar di Sumatera Utara, bukan hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan bisnis yang ramai. Di balik hiruk pikuk modernitasnya, tersembunyi jejak sejarah yang kaya dan memikat hati. Mengunjungi Medan adalah menyelami perpaduan antara pesona masa lalu dan dinamika masa kini, di mana bangunan-bangunan kolonial berdiri berdampingan dengan gedung-gedung pencakar langit, menciptakan lanskap kota yang unik dan menarik.

Jejak kejayaan masa lalu Medan dapat ditelusuri melalui arsitektur bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda. Salah satu ikon yang tak boleh dilewatkan adalah Istana Maimun, istana megah Kesultanan Deli yang dibangun pada akhir abad ke-19. Dengan desain yang memadukan unsur Melayu, Islam, Spanyol, India, dan Italia, istana ini memancarkan kemewahan dan keagungan masa lalu. Mengunjungi setiap sudut istana, termasuk singgasana Sultan dan meriam buntung yang melegenda, akan membawa kita pada kisah kejayaan Kesultanan Deli.

Tak jauh dari Istana Maimun, berdiri kokoh Gedung Balai Kota Lama Medan. Bangunan bergaya arsitektur Belanda ini dulunya merupakan kantor pemerintahan kolonial dan kini menjadi salah satu landmark bersejarah kota. Keindahan fasadnya yang klasik menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan fotografer.

Menyusuri Jalan Jenderal Ahmad Yani (Kesawan), kita akan disuguhi deretan bangunan-bangunan tua yang dulunya merupakan pusat perdagangan dan perkantoran pada masa kolonial. Beberapa bangunan kini telah direvitalisasi menjadi restoran, kafe, dan toko yang mempertahankan arsitektur aslinya, menciptakan suasana nostalgia yang unik. Kawasan ini menjadi tempat yang tepat untuk berjalan-jalan santai sambil menikmati jejak sejarah kota.

Selain bangunan-bangunan megah, Medan juga menyimpan jejak sejarah dalam skala yang lebih kecil namun tak kalah menarik. Masjid Raya Al-Mashun, dengan kubah hitamnya yang khas, merupakan salah satu masjid tertua dan termegah di Medan. Arsitekturnya yang unik memadukan gaya Timur Tengah, India, dan Melayu.

Kini, Medan terus bertransformasi menjadi kota modern yang dinamis. Gedung-gedung tinggi menjulang, pusat perbelanjaan modern bermunculan, dan infrastruktur terus berkembang. Namun, di tengah kemajuan ini, jejak sejarah tetap dipertahankan dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas kota.

Resahkan Keluarga: Pria Kerap Mengancam Keluarga dengan Sajam Ditangkap Polisi di Medan

Aparat kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil mengamankan seorang pria yang kerap melakukan tindakan kekerasan dan mengancam keluarga sendiri menggunakan senjata tajam (sajam). Penangkapan mengancam keluarga yang diketahui berinisial HR (40 tahun) ini dilakukan di kediamannya di wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Jumat sore, 18 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak keluarga melaporkan tindakan pelaku yang sudah sangat meresahkan dan membahayakan keselamatan mereka.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan keterangan keluarga korban menyebutkan bahwa pelaku HR seringkali melakukan kekerasan verbal dan fisik terhadap istri dan anak-anaknya. Tak hanya itu, pelaku juga kerap mengancam keluarganya menggunakan senjata tajam jenis parang. Tindakan pelaku ini sudah berlangsung cukup lama dan membuat pihak keluarga hidup dalam ketakutan. Puncaknya, pada Jumat siang, setelah kembali melakukan ancaman dengan sajam, istri pelaku memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Helvetia.

Mendapatkan laporan dari korban, petugas kepolisian segera bergerak cepat dan mengamankan pelaku HR di rumahnya. Saat penangkapan, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang diduga sering digunakan pelaku untuk mengancam keluarganya. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolsek Medan Helvetia untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait tindakan kekerasan dan pengancaman yang dilakukannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, melalui keterangan pers di Mapolrestabes Medan pada Jumat sore, membenarkan penangkapan pria yang kerap mengancam keluarganya dengan sajam tersebut. “Kami telah berhasil mengamankan seorang pria yang dilaporkan sering melakukan kekerasan dan pengancaman terhadap keluarganya menggunakan senjata tajam. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku terkait kekerasan dalam rumah tangga dan pengancaman,” tegasnya. Kompol Teuku Fathir juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk tindak kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak kepolisian agar dapat segera ditindaklanjuti dan korban mendapatkan perlindungan.

Bihun Bebek Medan, Kelezatan Kuah Gurih yang Menggugah Selera

Bihun Bebek khas Medan kota yang terkenal dengan ragam kulinernya, memiliki hidangan istimewa yang wajib dicoba, yaitu bihun bebek. Hidangan ini memadukan kelezatan bihun dengan kuah gurih kaldu bebek yang kaya rempah, menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan.

Keunikan Bihun Bebek khas Medan

Bihun bebek Medan memiliki ciri khas pada kuahnya yang gurih dan kaya rempah. Kuah ini dibuat dari kaldu bebek yang direbus dalam waktu lama dengan berbagai rempah seperti jahe, lengkuas, dan serai. Daging bebek yang digunakan pun dipilih yang berkualitas, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan cita rasa yang lezat.

Proses Pembuatan Bihun Bebek Medan

Proses pembuatan bihun bebek Medan cukup sederhana. Bihun direbus hingga matang, kemudian disiram dengan kuah kaldu bebek yang panas. Daging bebek yang telah direbus dan dipotong-potong ditambahkan sebagai pelengkap. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan daun bawang dan bawang goreng untuk menambah aroma dan cita rasa.

Rekomendasi Tempat Makan Bihun Bebek di Medan

  • Bihun Bebek Asie:
    • Bihun Bebek Asie adalah salah satu tempat makan bihun bebek legendaris di Medan. Tempat ini terkenal dengan kuah kaldu bebeknya yang kental dan kaya rasa.
  • Bihun Bebek Akien:
    • Bihun Bebek Akien juga merupakan tempat makan bihun bebek yang populer di Medan. Tempat ini menawarkan bihun bebek dengan daging bebek yang empuk dan kuah kaldu yang gurih.
  • Bihun Bebek Atak:
    • Bihun Bebek Atak juga merupakan tempat makan yang menyajikan bihun bebek yang enak dan legendaris di Medan.
  • Bihun Bebek Amin:
    • Bihun Bebek Amin juga merupakan tempat makan yang menyajikan bihun bebek yang lezat di Medan.

Tips Menikmati Bihun Bebek Medan

  • Bihun bebek Medan paling nikmat disantap selagi hangat.
  • Anda dapat menambahkan sambal untuk menambah cita rasa pedas.
  • Jika Anda tidak suka daging bebek, Anda dapat memesan bihun dengan kuah kaldu saja.

Bihun bebek Medan adalah hidangan yang wajib dicoba bagi para pecinta kuliner. Kelezatan kuah gurih dan daging bebek yang lembut akan memanjakan lidah Anda.

Heboh! Preman Palak Uang Beli Miras di Warung Makan Medan, Resahkan Pengunjung

Medan – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria yang diduga preman meminta uang secara paksa kepada pemilik dan pengunjung warung makan di Medan viral di media sosial. Dalam video yang beredar luas tersebut, pria dengan ciri-ciri tertentu terlihat mendatangi beberapa meja dan meminta sejumlah uang dengan alasan untuk membeli minuman keras (miras). Kejadian ini sontak membuat heboh dan meresahkan masyarakat, khususnya para pelaku usaha kuliner dan warga Medan.

Aksi premanisme ini terekam oleh salah satu pengunjung warung makan yang merasa tidak nyaman dengan tindakan pelaku. Dalam rekaman amatir tersebut, terlihat jelas bagaimana pria tersebut dengan nada bicara yang memaksa dan intimidatif meminta sejumlah uang kepada para pengunjung. Bahkan, beberapa saksi mata menyebutkan bahwa pelaku sempat melontarkan kata-kata kasar dan mengancam jika permintaannya tidak dipenuhi.

Video ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, menuai berbagai komentar negatif dan kecaman dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan premanisme yang masih terjadi di kota Medan dan mendesak pihak kepolisian untuk segera bertindak menangkap pelaku serta memberantas praktik serupa yang meresahkan masyarakat.

Para pemilik warung makan di sekitar lokasi kejadian juga mengaku resah dengan adanya aksi premanisme ini. Mereka khawatir kejadian serupa akan terus berulang dan berdampak buruk pada citra usaha mereka serta kenyamanan para pelanggan. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku mengalami kerugian akibat ulah preman yang seringkali memaksa meminta jatah atau uang keamanan dengan jumlah yang tidak wajar.

Pihak kepolisian setempat telah menerima laporan terkait video viral tersebut dan berjanji akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kapolsek setempat, saat dikonfirmasi oleh awak media, menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas segala bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. Tim khusus telah dibentuk untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang terekam dalam video tersebut.

Kejadian heboh preman meminta uang untuk membeli miras di warung makan Medan ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak.